pada tanggal
berita terkini
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Nyelup / Medel – Ini adalah proses pewarnaan kain batik. Yang dimaksud mewarnai disini adalah memberikan warna dasar kepada kain. Setiap daerah memiliki proses pencelupan sendiri-sendiri. Bahkan setiap pembatik di suatu daerah yang sama bisa memiliki proses pencelupan yang berbeda.
Batik yang dicelup kedalam pewarna batik.
Disini akan gw bahas cara pencelupan yang umum digunakan. Tadikan semua bagian kain yang tidak ingin diwarnai sama dengan warna dasar, sudah dicanting dan ditembok. Nah, sekarang adalah tahap pewarnaan warna dasar kain.
Kain mori ini akan dicelupkan ke sebuah wadah besar yang berisi pewarna (misal warna hitam). Pencelupan ini akan dilakukan berulang-ulang sampai warna hitam yang diinginkan sesuai dengan keinginan si pembatik.
Biasanya warnanya dimulai dengan warna muda, kalau hitam mungkin dari warna biru atau abu-abu terlebih dahulu. Untuk menghindari hitamnya terlalu tua. Setelah dicelup berkali-kali, maka warna hitam akan diperoleh.
Kalau sejak awal menggunakan warna hitam, takutnya hitamnya terlalu gelap padahal yang diperlukan adalah hitam yang lebih terang.
Setelah pencelupan ini selesai, berarti warna dasar kain yang diinginkan sudah diperoleh. Maka langkah selanjutnya adalah mengeringkan kain dengan cara dijemur dengan diangin-anginkan saja.
Ngerok / Nglorod – Proses meluruhkan lilin malam dari kain Mori. Bagian yang akan diwarnai beda dengan warna dasar (hitam), sekarangkan mau diwarnai. Misalnya motifnya mau diwarnai warna merah. Maka sebelum diwarnai ada yang harus dilakukan terlebih dahulu, yaitu proses nglorod atau ngerok.
Batiknya direbus biar lilin malam luruh.
Lilin yang tadi dibubuhkan diatas motif sekarang dikerok dengan alat kerok, atau diluruhkan dengan cara direbus. Proses ini disebut nglorod. Intinya prosesnya dibalik, gantian yang satu ditutup yang satu dibuka untuk diwarnai. Caranya tinggal merebus batik di air mendidih.
Nembok Bagian Kedua – Nah sebelum proses selanjutnya (nyelup kedua) dilakukan, bagian batik dengan warna dasar harus ditembok agar tidak berubah warnanya.
Nyelup / Medel Bagian Kedua – Kalau sudah selesai ngerok dan nembok, kemudian kembali lagi nyelup. Tapi sekarang dengan warna merah. Hingga motifnya berwarna merah sesuai keinginan.
Nyelup warna kedua, sehingga setelah proses ini selesai sudah ada dua warna pada batik.
Cara lain yang bisa digunakan adalah nyolet. Nyolet ini berarti untuk mewarnai motif dengan warna merah, tidak perlu dilakukan pencelupan kedua. Cukup dengan membentangkan kain lalu mewarnai motif menggunakan kuas. Banyak batik cetak yang setelah dicetak, lalu dicolet. Biar menyerupai batik tulis.
Notes: Anggap saja ada warna A, B, C, D yang ingin diwarnai pada kain. Maka saat pencelupan warna A, warna-warna lain seperti B, C, D harus ditembok atau dicanting (tergantung dia motif atau warna dasar kedua). Setelah itu saat pencelupan warna B, maka warna A, C, D harus ditembok atau dicanting. Begitu seterusnya sampai semua warna sudah masuk pada kain.
Ngerok / Nglorod Kedua – Setelah semua warna yang diinginkan sudah terlukis pada kain, maka proses selanjutnya adalah nglorod lagi. Proses ini dilakukan untuk menghilangkan semua malam atau lilin yang tersisa pada kain. Caranya adalah dengan merebus kain di dalam air mendidih.
Setelah nyelup, kembali lagi nglorod biar lilin pada luluh.
Setelah proses nglorod ini selesai, maka selanjutnya kain harus dijemur sampai kering. Batik buatan lo-pun siap dijahit, atau langsung digunakan. Namun lo harus ingat, pada contoh ini proses pewarnaan hanya dua kali, pada aslinya, bisa 3, 4 sampai 5 kali tergantung berapa banyak warna yang ada pada batik itu.
Itulah tadi cara-cara pembuatan batik, sekarang pengertian batik lo sudah jauh lebih tinggi. Lo sudah tau asal muasal batik, sejarah singkatnya dan cara pembuatan batik tulis. Nah, sekarang mari kita lanjut ke bab selanjutnya tentang jenis-jenis batik.
Komentar
Posting Komentar