pada tanggal
berita terkini
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Teknik membuat batik yang bervariasi memiliki tingkat kesulitan tertentu, yang ujungnya akan berimbas ke biaya, dan tentu saja ke sisi eksklusivitas batik tersebut, tidak bisa dipungkiri.
Tapi bukan berarti artikel yang membahas "perbedaan" ini bermaksud mengalienasi salah satu jenis batik. Terlalu banyak artikel yang dibuat dengan intensi "jauhi batik selain batik tulis". Bukan ini yang kami coba sampaikan.
Cara berpikir seperti itu gw rasa sudah tidak pada jamannya Bung. Malah bagus, kita sekarang punya opsi batik yang bisa dipakai untuk kondangan, kerja, bahkan nongkrong. Dengan harga yang juga variatif untuk berbagai kelas ekonomi yang sangat bervariasi.
Mesin yang menciptakan batik pabrikan.
Dengan porsi-porsi tersebut, tentu akan selalu ada ruang di pasaran untuk setiap jenis batik.
Tinggal kita sebagai konsumen maupun produsen harus berkomitmen dalam menjaga kualitas batik yang beredar, apapun metode produksinya.
Yang harus dicegah adalah membudayakan batik-batik Indonesia buatan asing, yang dijual dengan harga murah. Inilah yang harus kita cegah dan jauhi.
Batik yang terancam oleh batik printing asing. Dikutip dari http://bit.ly/2shoifs.
Ketika lo ingin membeli jangan lupa selalu bertanya "Buatan mana ini batik? apakah buatan dalam negeri?" pertanyaan ini sangat relevan mengetahui terancamnya batik karya Indonesia oleh antek asing.
Sulit sekali bagi kebanyakan orang untuk membedakan yang mana yang batik tulis, cap, cetak dan print. Karena untuk mata kebanyakan orang, mereka terlihat sangat serupa. Hampir tidak ada bedanya.
Tapi percaya deh sama gw, mereka berbeda. Semoga tips dibawah bisa membantu lo ya. Kalau bisa sebelum membeli batik, lo praktekan semua tips tips ini, atau minimal beberapa biar lebih yakin. Kenapa?
Karena tidak semua penjual itu jujur, bahkan kami cukup sering menemukan beberapa penjual yang tidak tau barang dagangan mereka itu batik tulis atau cetak.
Mereka dengan pedenya bilang kalau itu tulis. Awas Bung! Kadang-kadang mereka suka mirip. Batik cetak itu, banyak yang setelah dicetak lalu dicolet dengan kuas, sehingga sangat mirip batik tulis. Lakukan langkah-langkah dibawah untuk menghindari ini.
1. Perbedaan Harga – Batik tulis itu yang paling mahal, yang kedua termahal adalah batik cap, yang terakhir adalah batik printing & cetak.
Jadi sangat bijaksana apabila pertama kali lo melihat batik yang lo suka, lo sudah bisa mengkategorikan batik tersebut termasuk batik apa, hanya dari harganya.
Batik di toko.
Batik tulis itu pada umumnya berharga diatas 250.000 IDR keatas. Batik tulispun ada yang murah ada yang mahal. Jangan dikira mentang-mentang batik tulis semuanya mahal ya, hehehe…
Batik tulis yang murah, biasanya harganya mulai dari 250.000 IDR. Motifnya tidak rapat-rapat, tapi jarang-jarang. Beberapa daerah yang menjual batik tulis dengan harga murah (dan kualitas bagus) adalah Lasem dan Cirebon. Walaupun daerah ini tentunya juga punya batik tulis yang mahal, hingga puluhan juta.
Sedangkan batik tulis Solo dan Pekalongan pada umumnya mahal, pasti diatas 500.000 IDR. Pada umumnya batik tulis yang tergolong kelas atas dibanderol dengan harga diatas 500.000 IDR. Motifnya juga rumit sekali, dan sangat indah.
Harga batik online.
Selanjutnya batik cap, batik cap ini kisaran harganya adalah dibawah 250.000 IDR. Karena pembuatannya yang mudah, jauh lebih mudah dan cepat dibandingkan batik tulis sehingga harganya juga bisa lebih murah. Batik cap yang paling murah yang pernah kami temui dihargai 75.000 IDR, kainnya lho ya. Belum jadi pakaian.
Sedangkan batik printing dan cetak, mereka berdua ini harganya sama. Harganya dibawah 70.000 IDR. Kalau sudah diatas itu, berarti lo harus menawar sampai dapat di harga 50.000 IDR Bung. Maksud gw disini juga cuma kainnya saja ya.
Komentar
Posting Komentar